Januari 19, 2012

Tetap Produktif walau dipenjara, Napi di Amerika berekspresi dengan Seni

"Seni itu merupakan media yang merehabilitasi dan menenangkan bagi banyak orang", kata Dennis Sobin dalam artikel yang dilansir oleh VOAIndonesia di situsnya. Pernyataan Kepala Yayasan Penjara yang pernah dipenjara selama 12 tahun itu memang benar. Seni merupakan sudut pandang keindahan dalam hidup yang diciptakan Tuhan. Untuk menikmatinya, setiap manusia memiliki cara dan sense yang berbeda-beda. Namun dalam pemanfaatannya, ternyata seni dapat menjadi sarana rehabilitasi dan penenang bagi orang-orang yang berada dalam tekanan hidup. Seperti yang banyak dialami oleh orang-orang di dalam penjara.

Hasil lukisan seorang narapidana AS yang mengekspresikan 'penderitaannya' selama di dalam penjara (foto: dok).

Terkurung dalam sebuah ruangan serta terbatasnya ruang gerak selama bertahun-tahun bisa memicu seseorang menjadi depresi. Alih-alih menjadi benar setelah keluar penjara, malah semakin banyak hal negatif yang dilakukan setelahnya. Untuk itu agar waktu mereka tidak terbuang percuma, para napi di Amerika mengekspresikan emosinya melalui seni. Hal ini membawa respon yang sangat positif, karena selain membuat seseorang menjadi produktif dan mengurangi tingkat depresi seseorang atas kejahatan yang telah ia lakukan,  hasil dari karya seninya mampu menghasilkan dollar yang dapat memberikan keuntungan untuk si seniman dan pihak yayasan. Pihak yayasan juga dapat memantau pikiran para napi dari karya seni yang dibuatnya. Lalu dengan dampak positif yang telah terbukti itu, mengapa penjara atau lembaga pemasyarakatan di Indonesia tidak melakukan hal serupa?

Mungkin sudah, karena pernah diliput beberapa kali bahwa napi di sebuah lapas berbondong-bondong membuat suatu karya seni atau barang untuk kemudian dijual kembali. Hal ini sudah baik untuk memberikan rehabilitasi pada para napi. Namun hal ini sepertinya belum dilakukan secara merata di setiap daerah. Seperti yang telah diberitakan akhir-akhir ini bahwa ada beberapa napi yang meninggal di dalam penjara. Penyebabnya sudah dapat diduga kalau si napi tewas karena dipukuli atau semacamnya. Seharusnya hal ini dapat dihindari dengan penyuluhan positif dari pihak lapas agar para napi dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan hal disekitarnya menjadi sesuatu yang berguna untuk sesama.

Bukankah maksud seseorang dipenjara adalah agar ia dapat merenungi segala kesalahannya di masa lalu? Dan tentu saja menjadikan ia seseorang yang mampu memberikan jasanya pada sesama daripada harus menjadi beban di lingkungannya. Dengan sedikit sentuhan seni yang tertanam dalah hati manusia, hidup pasti akan terlihat lebih berwarna dan mendorong seseorang untuk berbuat lebih baik bagi kehidupannya.

 Sumber: www.voanews.com, Napi di Amerika Ekspresikan Diri dengan Ciptakan Karya Seni

 

2 komentar: